Selasa, 21 Juli 2020

Ikuti Kiat Guru Imam Syafi’i Ini, Suami Dijamin Tak Pernah Marah kepada Istri

Bismillah

Rumah Tangga Harmonis dengan Kasih Sayang

Syaikh Waki’ bin Al Jarrah rahimahullah memiliki kiat yang jika diterapkan dalam kehidupan rumah tangga, seorang suami tidak akan pernah memarahi kepada istrinya dan seorang istri tidak akan pernah menyalahkan suaminya.

Bahkan, jika kiat dari guru Imam Syafi’i rahimahullah ini diterapkan, orangtua juga tidak akan pernah memarahi anak-anaknya.

Apa kiat Syaikh Waki’?
 Beliau senantiasa menjadikan setiap kejadian yang tidak menyenangkan sebagai sarana muhasabah, kaitannya dengan taqarrub ilallah. Kedekatannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lantas, ia berupaya untuk memperbaiki hubungan dengan-Nya.

Pernah suatu hari Syaikh Waki’ keluar. Tiba-tiba seorang lelaki menghadangnya dan mencaci-maki. Padahal Syaikh Waki’ tidak mengenal orang tersebut, apalagi berbuat salah kepadanya.

Syaikh Waki’ membalas atau memarahi orang tersebut? Tidak. Syaikh Waki’ tidak menyalahkan orang itu, namun ia bermuhasabah. Introspeksi diri.

“Tidak terjadi sesuatu kecuali disebabkan karena dosaku atau dosa yang aku lakukan di masa lalu, atau dosa yang telah aku lupakan” kata Syaikh Waki’ kepada dirinya sendiri.

Lalu ia berkata kepada lelaki yang menghinanya itu, “Tambahkan terus cacian kepada Waki’ ini, karena engkau takkan melakukan hal itu kecuali karena dosaku.”

Syaikh Waki’ lantas beristighfar. Memohon ampun kepada Allah dan juga mendoakan orang yang mencacinya agar dijadikan lebih baik.

Masya Allah… indahnya.

Yang diperoleh juga hanya kebaikan karena istighfar dan perbaikan.

Bayangkan jika ini diterapkan dalam rumah tangga. Ketika suatu saat istri ngomel dan memarahi suami, misalnya. Kalau suami membalas marah dan menghukum istrinya, masalah bisa semakin runyam. Rumah tangga cekcok dan pertikaian tidak dapat dihindarkan.

Coba kalau seperti Syaikh Waki’. Sang suami mengatakan kepada dirinya sendiri,

“Tidaklah istriku berani marah kepadaku kecuali karena dosaku.”

Lalu suami pun beristighfar dan semakin mendekat kepada Allah.

Masya Allah… ia tak jadi marah dengan istrinya.

Justru ia memperbaiki diri.

Pun saat suami suatu saat berkata kasar sehingga istri merasa tersakiti. Kalau istri membalas dengan berkata kasar, bisa meletus “perang dunia ketiga.” Apalagi jika kondisi suami saat itu sedang lelah dari luar rumah.

Namun jika istri seperti Syaikh Waki’, bermuhasabah,

“Tidaklah suamiku kasar kecuali karena dosaku.” Ia tidak akan marah kepada suaminya, justru semakin mendekat kepada Allah,

memohon ampun dan memperbaiki diri.

Masya Allah… indahnya.

Senin, 20 Juli 2020

BAHAGIAKAN ORANG LAIN



Sahabatku yang baik, membahagiakan orang lain adalah amalan yang paling dicintai Alloh. bahkan amalan ini lebih besar daripada melakukan ibadah (i’tikaf) sebulan penuh.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“…Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia,

dan pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim,

Atau menjauhkan kesusahan darinya,

Atau membayarkan hutangnya,

Atau menghilangkan laparnya.

Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’ktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan…”

(HR. Thabrani)

Mudah-mudahan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita orang-orang yang senantiasa membantu saudara-saudara kita, memasukkan kebahagiaan di hati-hati mereka,

Sehingga Alloh memberikan kebahagiaan kepada kita di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin Ya Rabbal ‘alamin.


KANKER darah bisa disembuhkan? KISAH NYATA

Hikmah Luar Biasa

Sedekah adalah OBAT

Kisah ini didapatkan dari Riyadh Saudi Arabia. Di sebuah desa Huraimla, ada seorang wanita yang sudah dinyatakan oleh Dokter terkena Kanker darah, kondisi fisiknya sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Untuk merawat dirinya dan memenuhi semua keperluannya, dia mendatangkan pembantu dari Indonesia. Pembantu ini adalah seorang wanita yang taat beragama.

Satu minggu setelah bekerja, Majikan merasa pekerjaannya dianggap bagus. Majikan wanita selalu memperhatikan apa yang dia kerjakan. Suatu waktu si Majikan memperhatikan kelakukan aneh si pembantu. Pembantunya ini sering sekali ke kamar mandi dan berdiam cukup lama.

Dengan tutur kata yang lemah lembut si Majikan bertanya. "Apa yang sebenarnya engkau lakukan di kamar mandi?" Pembantu itu tidak menjawab, tetapi justru menangis tersedu-sedu. Si majikan menjadi iba dan kemudian menghiburnya sambil menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Akhirnya Pembantunya itupun bercerita bahwa dirinya baru 20 hari melahirkan anaknya. Karena desakan ekonomi itulah dia terpaksa berangkat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.

Saya harus membuang air susu saya Bu, kalau tidak dibuang dada saya terasa sesak dan penuh karena tidak disusu oleh anak saya."

Air susu yang menumpuk dan tidak tersalurkan itulah yang membuatnya sakit sehingga harus diperas dan dibuang di kamar mandi.

Subhanallah, Anda berjuang untuk anak dan keluarga Anda," kata majikan. Ternyata Majikannya tidak seburuk seperti yang diceritakan di koran-koran atau televisi. Seketika itu juga si majikan memberikan gajinya secara penuh selama 2 tahun sesuai dengan akad kontraknya dan memberikannya tiket pulang.

Kamu pulanglah dulu, uang sudah saya berikan penuh untuk 2 tahun kontrakmu, kamu susui anakmu secara penuh selama 2 tahun dan jika kamu ingin kembali bekerja kamu mengubungi telepon ini sekaligus saya akan mengirim uang untuk tiket keberangkatanmu."

Subhanallah, apa Ibu tidak apa-apa saya tinggal?" Si majikan waktu itu hanya menggelengkan kepala bahwa apa yang kamu tinggal lebih berharga dari pada mengurus saya.

Setelah pembantu itu pulang, majikan mengalami perubahan luar bisa. Pikirannya menjadi terfokus pada kesembuhan dan hatinya menjadi sangat senang karena dapat membantu orang yang sedang kesulitan.

Hari-harinya tidak lagi memikirkan sakitnya lagi, yang ada hanyalah rasa bahagia. Sebulan kemudian dia baru kembali lagi ke rumah sakit untuk kontrol. Dokter yang menanganinya segera melakukan pemeriksaan mendetail. Tapi apa yang terjadi ?

Dokter yang menangani awal tidak melihat ada penyakit seperti diagnosa sebelumnya. Dia tidak melihat ada penyakit kanker darah yang diderita pasiennnya. Dokter itu terkagum-kagum, bagaimana mungkin bisa sedahsyat dan secepat itu penyakitnya bisa sembuh, apalagi kanker darah. Apa telah terjadi salah diagnosa?

Akhirnya Dokter itupun bertanya, apa yang telah dilakukan oleh pasien.

Wanita itupun menjawab, "Saya tidak melakukan apa-apa dengan sakit saya, mungkin sedekah yang telah saya lakukan ke pembantu saya telah membantuku sembuh, nyatanya setelah saya menolong hati saya menjadi lebih bergairah untuk sembuh dan hidup, saya mempunyai pembantu yang sedang menyusui anaknya tapi susu itu tidak dapat disalurkan dan harus dibuang di kamar mandi."

Saya menangis apabila mengingat akan keadaannya, akhirnya pembantu itu saya suruh pulang agar bisa menyalurkan air sususnya dan dia sehat dan anaknya juga bisa sehat. Mungkin dengan itu akhirnya sakit saya sembuh Dokter.

Dokter itupun akhirnya tersadar, bahwa diagnosa dan sakit apapun bisa sembuh karena Allah SWT memang menghendakinya, "Obatilah orang yang sakit dengan sedekah."
🙏🙏🙏

Minggu, 19 Juli 2020

KEDUDUKAN "ISTI'ANAH


Bismailah

Isti'anah, yaitu meminta pertolongan kepada Allah adalah sebuah syariat yang wajib bagi setiap muslim dan muslimah.

Pentingnya kedudukan isti'anah hingga Allah pun mewajibkan untuk menyatakannya minimal tujuh belas kali dalam sehari semalam, dalam ucapan:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

"Hanya kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan hanya kepada Mu kami beristi'anah (meminta pertolongan)."_(QS. Al Fatihah: 5)

Mengapa??  Karena manusia adalah makhluk lemah dan tak berdaya. Allah berfirman:

وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا

Dan diciptakan manusia itu dalam keadaan lemah. (QS. An Nisa': 28)

Oleh sebab itu disyari'atkan memperbanyak ucapan yang menunjukkan ketidakberdayaan kita itu kepada Allah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada Abdullah bin Qais:

يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ، قُلْ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوْزِ الجَنَّةِ

"Wahai Abdullah bin Qais, ucapkanlah laa haula wala quwwata illa billah (tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), karena ucapan itu adalah satu dari perbendaharaan surga."

(HR. Bukhari: 6384, Muslim: 2704)

Para ulama dan salafush shalih senantiasa memulai amalan dan pekerjaan mereka dengan isti'anah kepada Allah. Imam Ibnu Jarir ath Thabari mengatakan:

اِسْتَخَرْتُ اللَّهَ وَسَأَلْتُهُ العَوْنَ عَلَى مَا نَوَيْتُ مِنْ تَصْنِيْفِ التَّفْسِيْرِ قَبْلَ أَنْ أَعْمَلَهُ ثَلَاثَ سِنِيْنَ، فَأَعَانَنِي

"Aku beristikharah dan meminta pertolongan kepada Allah terhadap apa yang telah aku niatkan yaitu menulis tafsir, tiga tahun sebelum aku mulai mengerjakannya dan Allah pun menolongku." (Siyar a'lamin Nubala': 14/274)

Begitulah para ulama, lihat bagaimana mereka beristikharah dan beristi'anah jauh sebelum memulai, sehingga tiada heran Allah pun memberikan pertolongan dan memberkahi waktu mereka. Al Khatib  mengatakan:

سَمِعْتُ عَلِيَّ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ اللُّغَوِيّ يَحْكِيْ: أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جَرِيْرٍ مَكَثَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً يَكْتُبُ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا أَرْبَعِيْنَ وَرَقَةً. سير: ١٤/٢٧٢

"Aku mendengar Ali bin Ubaidillah al Lughawi menceritakan: bahwasanya Muhammad ibn Jarir tinggal selama empat puluh tahun, ia menulis setiap hari sebanyak empat puluh halaman." (Siyar a'lamin nubala' : 14/272)

Empat puluh halaman??  Setiap hari?? Selama empat puluh tahun?? Subhanallah. Kalau bukan karena pertolongan Allah dan keberkahan waktu maka tidak akan mungkin.

Oleh sebab itu, marilah memulai mengerjakan apapun dengan beristi'anah kepada Allah dengan membaca basmalah,  niscaya akan mendapatkan berkah yang melimpah ruah.

Semoga bermanfaat.

Jumat, 17 Juli 2020

12 ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT ( Kita masuk yang mana? )



1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci."
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat.

"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia."
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah.

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan."
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang yang menyambung shaf sholat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf."
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan "aamiin" ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.

"Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian "aamiin", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu."
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)

6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat.

"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia.
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan sholat shubuh dan ashar secara berjama'ah.

"Para malaikat berkumpul pada saat sholat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?", mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.

"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata;  "aamiin" dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan."
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim: 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.

"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak", dan lainnya berkata, "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)".
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa "sunnah"
(HR. Imam Ibnnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.

" Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh."
(HR. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain."
(Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily).

Rabu, 15 Juli 2020

DOA AGAR DIPERBAIKI URUSAN AGAMA DAN DUNIA

Bismillah

اللَّهُمَّ أصْلِحْ لِي دِيْنِيَ الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي ، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي ، وَأَصْلِحْ لِي آخِرتِي الَّتي فِيهَا مَعَادِي ، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ ، وَاجْعَلِ المَوتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

_ALLOOHUMMA ASHLIH LII DIINIYALLADZII HUWA ‘ISHMATU AMRII, WA ASHLIH LII DUN-YAAYALLATII FIIHAA MA’AASYII, WA ASH-LIH LII AAKHIROTIILLATII FIIHAA MA’AADII, WAJ’ALIL HAYAATA ZIYAADATAN LII FII KULLI KHOIRIN, WAJ’ALIL MAUTA ROOHATAN LII MIN KULLI SYARRIN._

"Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang menjadi pegangan urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku; serta jadikanlah kehidupanku mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan kematianku sebagai kebebasanku dari segala keburukan."

📚 [HR. Muslim, no. 2720]
____

Minggu, 12 Juli 2020

SILATURAHIM MEMANJANGKAN UMUR DAN MELAPANGKAN REZEKI

 Bismillah

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَـنْ أَحَـبَّ أَنْ يُبْـسَطَ لَـهُ فِـي رِزْقِـهِ، وَيُنْـسَأَ لَـهُ فِـي أَثَـرِهِ ، فَلْيَصِـلْ رَحِـمَهُ

Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturahmi.

*[Muttafaq alaih 2557-5986]*

مـا معـنى : يُنســىء لـه فـي أثـره ؟

Apa makna dipanjangkan umurnya?

Asy-Syaikh Al-Allamah Shalih Al-Fauzan _hafizhahullah_ berkata:

مـعناه : أن الله سـبحانه وتـعالى وعـد مـن يصـل رحمـه أن يثـيبه وأن يجـزيه بـأن يطيـل فـي عمـره ، وأن يـوسع لـه فـي رزقـه جـزاءً لـه عـلى إحـسانه.

Maknanya: Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menjanjikan kepada orang yang menyambung silaturahmi untuk diberi pahala dan balasan dengan dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rezekinya, sebagai balasan atas kebaikannya.